Selasa, 08 Oktober 2013

Tuhan dan Matahari (Part 1)

setiap tetes air mata kini telah tiada. Tuhan sudah membantu sekeras kekuatannya. Aku bersyukur. aku menangis karena kekuatan Nya yang tiada habisnya untuk selalu bersamaku. Tuhan yang selalu bersamaku dikala aku sedang susah. Dikala aku menyebalkan, dikala aku menyenangkan, dikala aku rumit untuk ditebak, dikala aku marah. Ia tidak pernah takut. Ia tidak gengsi. Ia tidak pernah sekalipun pergi sejenggalpun dari wajah tidak etis ini. Bayangkan betapa lelahnya dia bersamaku? Betapa bosannya jika Tuhan menjadi manusia dan bersamaku terus. Sayangnya Tuhan tidak pernah takut. Tuhan lebih besar dari itu. Tuhan Maha Segalanya.

Matahari, kau bersinar dengan terangnya di siang hari. Tuhan menciptakan mu untuk membuat ku bersinar disiang hari. Kau bersinar dengan cahaya tanpa mau menerangi segala kehidupanku. Tuhan ciptakan mu dengan sempurna. Matahariku yang selalu di atas langit biru, kau berada dalam setiap desahan lindungan cakrawala. Menerawang seluruh tubuhku yang gelap tanpa cahaya. Cahaya ku selalu redup tanpa mu.

Setiap jalan ku arahkan pandangan ku padamu matahari. Kau yang selalu diam dan tahu apa yang terjadi. namun kau selalu sabar, kau selalu tersenyum bersinar memancarkan ketulusan yang tidak habis. sayang kau harus selalu berada di atas kepalaku. kau dilihat orang banyak dengan senyuman. kau juga ikut tersenyum. aku yang bisu hanya bisa  terdiam karena aku tahu aku tidak tahu kapan kau akan menatap fokus pada satu . cahaya dibawahmu yang selalu melihatmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar